Rabu, 30 November 2011

PERBEDAAN TINGKAT STRES KERJA KARYAWAN DILIHAT DARI JENIS KELAMIN :Studi Komparatif Mengenai Stres Kerja Karyawan Pada Divisi Layanan Akademik Direktorat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia 0601940


PERBEDAAN TINGKAT STRES KERJA KARYAWAN DILIHAT DARI JENIS KELAMIN  :Studi Komparatif Mengenai Stres Kerja Karyawan Pada Divisi Layanan Akademik Direktorat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia 0601940


Penelitian ini berdasarkan pada tumbuh dan berkembangnya fenomena wanita karier dan stres di dunia kerja. Dimana wanita karier dengan karakteristik kewanitaannya dipandang akan lebih stres dibandingkan kaum pria.  Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai perbedaan tingkat stres kerja karyawan Pada Divisi Layanan Akademik Direktorat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia dilihat dari jenis kelaminnya. Stres kerja adalah suatu perasaan yang menekan atau rasa tertekan yang dialami karyawan berupa rasa tidak nyaman atau tegang  dalam menghadapi tugas/pekerjaan, tempat kerja atau situasi kerja tertentu. Penelitian ini merupakan studi  komparatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel yang diteliti adalah seluruh karyawan Pada Divisi Layanan Akademik Direktorat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia sebanyak 31 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner stres kerja dengan skala Likert yang memiliki reliabilitas 0.95. Pada hasil penelitian, diperoleh nilai probabilitas sebesar 0.00 (p < 0.05) berarti H0 ditolak. Dengan kata lain, terdapat perbedaan tingkat stres kerja karyawan pada Divisi Layanan Akademik Direktorat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia dilihat dari jenis kelaminnya. Secara umum tingkat stres kerja karyawan pria berada pada tingkat sedang dan tingkat stres kerja karyawan wanita berada pada tingkat tinggi. DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA

PERBANDINGAN COGNITIVE APPRAISAL TERHADAP TUNTUTAN PERAN IBU PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA (Studi Deskriptif Komparatif Cognitive Appraisal dan Tipe Kepribadian Introvert dengan Extrovert di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung) 054443


PERBANDINGAN COGNITIVE APPRAISAL TERHADAP TUNTUTAN PERAN IBU PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA (Studi Deskriptif Komparatif Cognitive Appraisal dan Tipe Kepribadian Introvert dengan Extrovert di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung) 054443

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cognitive appraisal terhadap tuntutan ibu pada penderita kanker payudara tipe kepribadian introvert dan extrovertdi RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung dan seberapa jauh perbandingan cognitive appraisal terhadap tuntutan ibu pada penderita kanker payudara tipe kepribadian introvert dan extrovertdi RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung. Pendekatan penelitian yang digunakan bersifat ex post facto dengan metode deskriptif komparatif sebagai metode utama dan metode kualitatif sebagai metode pendukung. Sampel penelitian adalah penderita kanker payudara yang minimal sudah menjalani satu kali kemoterapi di Poli Onkologi RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung sebanyak 39 orang dan mengambil sampelnya berdasarkan teknik purposive sampling. Penelitian ini memperoleh beberapa temuan adalah sebagai berikut: (1) Pada penderita kanker payudara tipe kepribadian introvert terdapat 38,10% responden menilai positif tuntutan peran ibu dan 61,90% responden menilai negatif tuntutan peran ibu; (2) Pada penderita kanker payudara tipe kepribadian extrovertterdapat 72,22% responden menilai positif tuntutan peran ibu dan 27,78% responden menilai negatif tuntutan peran ibu; (3) Tidak terdapat perbedaan cognitive appraisal terhadap tuntutan peran ibu yang signifikan antara penderita kanker payudara tipe kepribadian introvert dengan extrovert.  DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA

Studi Deskriptif Analitik Kepuasan Pelanggan Puskesmas Ledeng Kota Bandung. Skripsi, Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia 0606684


Studi Deskriptif Analitik Kepuasan Pelanggan Puskesmas Ledeng Kota Bandung. Skripsi, Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia0606684


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan Puskesmas Ledeng Kota Bandung. Kepuasan pelanggan bergantung pada kualitas pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas Ledeng Kota Bandung serta hasil kinerja yang dirasakan oleh pelanggan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dengan populasi pelanggan Puskesmas Ledeng Kota Bandung. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 responden yang diambil dengan Simple Random Sampling. Data diambil dengan angket dan wawancara, sedangkan analisis data yang digunakan deskriptif persentase. Item-item yang disajikan diadaptasi dari item yang dibuat oleh Rahayu (2009) berdasarkan penurunan dimensi kualitas pelayanan dari Parasuraman (Tjiptono & Chandra, 2007) yaitu Realibility, Responsiveness, Assurance, Emphaty Dan Tangibles. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan termasuk kategori sedang yaitu sebesar 90%, yang berarti bahwa pelanggan merasa puas dengan pelayanan Puskesmas Ledeng Kota Bandung karena harapan pelanggan telah sesuai dengan kinerja aktual. Hanya 10% dari pelanggan yang merasakan ketidakpuasan pelayanan Puskesmas. Dimensi-dimensi kualitas pelayanan yang paling menentukan tingkat kepuasan pelanggan adalah Tangibles (17.55%), Emphaty (17.24%) dan Responsiveness (16.93%). Sedangkan dimensi yang harus ditingkatkan oleh Puskesmas dan berada pada kategori rendah adalah  Realibility (15.05%) dan Assurance (16.30%),). Dengan demikinan secara keseluruhan Puskesmas Ledeng Kota Bandung telah dapat memenuhi harapan pelanggan akan kepuasannya terhadap kualitas pelayanan yang diberikan. Kepuasan pelanggan adalah membandingkan antara harapan dan kinerja yang sesungguhnya maka disarankan kepada Puskesmas Ledeng Kota Bandung untuk  meningkatkan dimensi pelayanan yang belum memenuhi harapan pelanggan atau pada kategori pelayanan kurang baik dan hasil penelitian perlu dievaluasi serta ditindaklanjuti. DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA

HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI KARTU GSM IM3 PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 0606373


HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI KARTU GSM IM3 PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 0606373

Penelitian ini  berjudul Hubungan Bauran Pemasaran dengan Keputusan Membeli Kartu GSM IM3 pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui gambaran umum mengenai bauran pemasaran kartu GSM IM3, (2) mengetahui gambaran umum mengenai keputusan membeli kartu GSM IM3, dan (3) mengetahui hubungan bauran pemasaran dengan keputusan membeli kartu GSM IM3 pada mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Variabel yang digunakan adalah bauran pemasaran sebagai variabel bebas dan keputusan membeli sebagai variabel terikat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis, digunakan Spearman’s Rank. Sampel penelitian ini adalah 80 mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang ditentukan secara stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) rata-rata mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia memiliki sikap yang positif dan negatif yang hampir berimbang terhadap bauran pemasaran kartu GSM IM3, (2) rata-rata mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia memiliki tingkat keputusan membeli yang tinggi terhadap kartu GSM IM3, dan (3) terdapat hubungan yang signifikan antara bauran pemasaran dengan keputusan membeli kartu GSM IM3 pada mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, dengan koefisien korelasi sebesar 0.698. Aspek bauran pemasaran yang memiliki hubungan yang positif dengan keputusan membeli adalah aspek produk, harga, dan promosi, sedangkan aspek yang memiliki hubungan yang negatif adalah aspek tempat distribusi. Adapun saran yang dapat diberikan adalah (1) kepada pihak produsen kartu GSM IM3 agar memperhatikan kualitas sinyal, operator, keragaman dan kemasan, harga, iklan dan promosi dari kartu GSM IM3, sedangkan untuk (2) peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian dengan menggunakan karakteristik sampel dan metode yang berbeda agar mendapatkan hasil yang lebih mendalam.

Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Pembentukan Identitas Vokasional Remaja (Studi Deskriptif Korelasional pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Kota Bandung Tahun Ajaran 2009/2010) 0606284


Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Pembentukan Identitas Vokasional Remaja (Studi Deskriptif Korelasional pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Kota Bandung Tahun Ajaran 2009/2010) 0606284

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Penemuan identitas diri merupakan tugas sentral pada masa remaja, salah satunya adalah identitas vokasional yang meliputi bidang pendidikan dan pekerjaan. Remaja membutuhkan dukungan dari orang tua untuk menuntaskan tugas perkembangannya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola orang tua dengan pembentukan identitas vokasional khususnya yang berkaitan dengan pemilihan jurusan di perguruan tinggi. Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik studi korelasional. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 4 Bandung tahun ajaran 2009/2010 yang berjumlah 106 orang. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh gambaran bahwa pola asuh yang dirasakan siswa cenderung authoritative dan status identitas vokasional cenderung achievement. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik chi-square (koefisien kontingensi) dengan =537; = 0,05 dan dk = 9. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orang tua dan pembentukan identitas vokasional memiliki hubungan yang signifikan dengan koefisien korelasi kontingensi sebesar 0.720. Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) yang dirumuskan dalam penelitian ini diterima artinya terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan pembentukan identitas vokasional pada siswa kelas XI SMAN 4 Bandung tahun ajaran 2009/2010. Hubungan antara pola asuh orang tua dengan pembentukan identitas vokasional khususnya yang berkaitan dengan pilihan jurusan di perguruan tinggi menunjukkan bahwa peran penting orang tua turut mewarnai pembentukan identitas vokasional remaja. Penelitian ini merekomendasikan kepada pihak sekolah untuk memberikan informasi kepada orangtua untuk membimbing anak dalam melakukan eksplorasi dan menetapkan komitmen dalam pembentukan identitas vokasional remaja terutama dalam memilih jurusan di perguruan tinggi. Selain itu, bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian yang lebih komprehensif lagi yakni dengan menambahkan jumlah responden, metode yang berbeda dan menambahkan variabel-variabel lain yang berhubungan dengan pola asuh orang tua dan identitas vokasional. DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA