Pesantren
sebagai lembaga pendidikan menerapkan kegiatan-kegiatan khusus
yang diberlakukan kepada para santri untuk menjadi keseharian selama di
pesantren.
Pengalaman santri terhadap kegiatan pesantren membentuk sikap berupa respon
terhadap sesuatu baik berupa pandangan, perasaan, maupun kecenderungan
bertindak
terhadap kegiatan-kegiatan yang meliputi kegiatan pokok, penunjang dan kegiatan
pengembangan. Selain itu, pesantren juga merupakan lembaga yang menjunjung
tinggi
nilai keagamaan, yang ditunjukkan para santri dalam perilaku kesehariannya.
Suatu
bentuk perilaku-perilaku yang ditujukan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan
yang
disebut juga dengan perilaku beragama atau dalam kajian fiqh berarti ibadah
baik wajib
maupun sunah.
Dari paparan tersebut, maka menarik untuk dilakukan penelitian yang ditujukan
untuk mengetahui tingkat sikap santri terhadap kegiatan pesantren dan juga
tingkat
perilaku beragama yang ditunjukkan santri dalam kesehariannya. Hal yang utama
adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara sikap terhadap kegiatan
keagamaan dengan perilaku beragama dan arah hubungan tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan merupakan penelitian
korelasional yang dianalisis dengan metode statistic regresi linier sederhana.
Instrument
penelitian yang utama adalah angket yang disebar pada 75 sampel dari prosentase
25 %
populasi sejumlah 300 santri yang terbagi dalam dua kelompok jenjang pendidikan
yaitu pendidikan menengah pertama dan atas.teknik pengambilan sampelnya adalah
propotional sampling dan dilanjutkan dengan quota sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan untuk tingkat sikap terhadap kegiatan
pesantren pada santri setingkat SLTP diperoleh data jumlah santri untuk
tiap-tiap
kategori yaitu kategori baik dengan prosentase 18,7 %, untuk kategori cukup
baik
dengan prosentase 71,9 %, dan untuk kategori kurang baik dengan prosentase 9,4
%.
Pada santri setingkat SLTA diperoleh hasil prosentase 16,3 % untuk kategori
sikap baik,
62,5 % untuk kategori sikap cukup baik, dan 25,6 % untuk kategori kurang baik.
Untuk
tingkat perilaku beragama santri pada santri setingkat SLTA diperoleh hasil
masingmasing
kategori yaitu untuk kategori tinggi dengan prosentase 15,6 %, untuk kategori
sedang dengan prosentase 62,5 %, dan untuk kategori rendah dengan prosentase
21,9 %.
Sedangkan pada santri setingkat SLTA diperoleh hasil prosentase perilaku
beragama
13,9 % untuk kategori tinggi, 69,8 % untuk kategori sedang dan 16,3 % untuk
kategori
rendah. Adapun untuk uji hipotesis untuk santri setingkat SLTP menyebutkan
bahwa
ada korelasi yang positif antara variabel sikap terhadap kegiatan pesantren
dengan
perilaku beragama santri pondok pesantren Al Ihya Ulumaddin. Sedangkan hasil
pengujian hipotesis pada santri setingkat SLTA menunjukkan tidak ada korelasi
atau
hubungan yang signifikan antara sikap santri terhadap kegiatan pesantren dengan
perilaku beragama santri Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin pada jenjan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar