Jumat, 18 Mei 2012

Dinamika Pengambilan Keputusan Pacaran pada Santri Remaja di Pondok Pesantren Payaman Solokuro Lamongan 078


Pesantren adalah tempat yang dikonotasikan dengan lingkungan yang
dipenuhi dengan hukum-hukum agama. Setiap kali aktivitas yang dilakukan harus
sesuai dengan norma-norma Islam. Remaja yang tinggal di pesantren juga harus
menyesuaikan diri sebagai santri, disamping itu santri remaja juga memenuhi
tugas-tugas perkembangannya, salah satu diantaranya yaitu untuk mencintai atau
ketertarikan pada lawan jenis. Pemenuhan-pemenuhan kebutuhan itu akan
mempengaruhi pembentukan identitas pada diri santri remaja.
Ketertarikan pada lawan jenis itu bisa disebut sebagai istilah pacaran,
sebelum mengambil keputusan terdapat beberapa hal yang mempengaruhinya,
yaitu sikap, kognitif, persepsi, motif dan emosi, begitu juga dengan berpacaran.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi fokus penelitian ini
adalah Bagaimana dinamika pengambilan keputusan pacaran pada remaja di
Pondok Pesantren Payaman Solokuro Lamongan?
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif
dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian
ini dilakukan terhadap 4 (empat) subyek penelitian yang menjadi santri remaja di
pondok pesantren Roudlotul Muta’abbidin Payaman Solokuro Lamongan. Analisa
yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisa Model Alir
yaitu: reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan atau verivikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasannya dinamika pengambilan
keputusan santri remaja pacaran dipengaruhi oleh persepsi, sikap, kognisi, motif,
dan emosi. Pacaran merupakan tren remaja yang sudah menjadi kebutuhan.
Ketertarikan pada lawan jenis rasa ingin memiliki muncul dalam diri santri remaja
dengan melihat disekitarnya banyak yang berpacaran sehingga santri remaja
mempunyai keinginan untuk mencari pengalaman dalam pacaran, rasa malu
ketika tidak punya pacar sedangkan orang-orang disekelilingnya berpacaran. Ingin
mencintai dan dicintai, diperhatikan dan memperhatikan membuat santri remaja
mengambil keputusan pacaran tanpa harus memikirkan baik buruk akibat
keputusan yang diambilnya dan mengabaikan peraturan yang telah ditulis di
Pondon Pesantren serta peraturan dan larangan dari orang tua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar