Kamis, 17 Mei 2012

Hubungan Antara Konsep Diri dan tingkat Kebermaknaan Hidup Kaum Waria di IWAMA (Ikatan Waria ______________)


Waria termasuk seorang penderita transeksualisme yaitu secara psikis merasa
dirinya tidak cocok dengan alat kelamin fisiknya, sehingga mereka seringkali memakai
atribut lain dari jenis kelamin yang lain. Dalam kehidupannya mereka sering dianggap
tidak normal, dijadikan bahan ejekan, dikucilkan, dan berbagai bentuk penolakan lainnya.
Tapi sebagian mereka masih mampu memunculkan citra dirinya yang lebih positif,
diantaranya menjadi aktivis HIV AIDS, pemateri dalam berbagai diskusi seperti tentang
gender dan yang lainnya.
Konsep diri merupakan gambaran mental setiap individu yang terdiri atas
pengetahuan tentang dirinya, pengharapan dan penilaian tentang diri sendiri dari segi
fisik, psikis, dan sosial. Makna hidup adalah hal-hal yang oleh seseorang dipandang
penting, dirasakan berharga dan diyakini sebagai sesuatu yang benar serta dapat dijadikan
tujuan hidup.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan konsep diri
dengan kebermaknaan hidup para waria di IWAMA. Berpijak pada rumusan masalah dan
tujuan penulisan, peneliti mempunyai ketertarikan untuk menganalisa permasalahan
tersebut dan mengaplikasikannya ke dalam bentuk skripsi.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan antara
konsep diri dengan tingkat kebermaknaan hidup. Instrument yang dipakai dalam
mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala psikologi
yang terdiri dari skala konsep diri yang dirancang oleh peneliti dan PIL test (skala
kebermaknaan hidup) oleh Crumbaugh.
Penelitian ini menggunakan analisis korelasi produk moment dari Karl Pearson
untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dan tingkat kebermaknaan hidup. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa konsep diri positif 83,34%, sedang 16,6%, negatif 0%.
Untuk tingkat kebermaknaan hidup waria diperoleh prosentase tinggi 90%, sedang 10%,
rendah 0%. Korelasi antara variable adalah rhitung= 0,553 > rtabel=0,254 yang berarti
hipotesis dalam penelitian ini diterima, bahwa terdapat hubungan yang positif antara
konsep diri dengan tingkat kebermaknaan hidup. Dimana apabila semakin positif konsep
diri yang dimiliki waria maka akan semakin tinggi pula kebermaknaan hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar