Perawat
adalah salah satu pekerjaan dalam bidang pelayanan sosial yang
masih sangat dibutuhkan sampai saat ini. Perawat memiliki peranan penting dalam
penyembuhan seseorang, hal tersebut merupakan suatu beban berat dalam
menjalankan pekerjaannya. Masalah-masalah yang terjadi ditempat kerja baik
dengan teman kerja, pasien maupun dengan dirinya sendiri dapat memicu seorang
perawat mengalami stress. Stress yang dialami seorang perawat tanpa diimbangi
dengan adanya pengendalian diri atau pengelolaan emosi yang baik dalam
menghadapi masalah dapat membuat dirinya semakin terpuruk. Stres yang
berlebihan akan berakibat buruk dan mengakibatkan individu menderita
kelelahan, baik fisik ataupun mental. Keadaan seperti ini disebut burnout.
Burnout
yang berlarut-larut menjadikan seseorang kurang aktif dalam bekerja maupun
berhubungan dengan orang lain dan lingkungannya, hal tersebut akan
mengganggu proses penyembuhan pasien dan merugikan perusahaan. Dalam hal
ini, pengeloaan emosi menjadi sangat besar pengaruhnya terhadap munculnya
burnout, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan mengenali emosi
diri dan mengelola emosi, maka seorang perawat dapat menyikapi masalah yang
terjadi dengan baik dan terhindar dari sindrom burnout. Oleh karena itu secara
berkesinambungan perawat memerlukan kecerdasan emosi yang baik dalam
menjalankan tugasnya sehingga dapat meminimalisir munculnya sindrom
burnout. Sehingga rumusan masalah yang ingin diungkap yaitu: bagaimana
tingkat kecerdasan emosi perawat RSIA Nyai Ageng Pinatih ___________________,
bagaimana
tingkat burnout perawat RSIA Nyai Ageng Pinatih ___________________, adakah
korelasi antara
kecerdasan emosi terhadap burnout pada perawat RSIA Nyai Ageng Pinatih
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
kecerdasan emosi dengan burnout pada perawat RSIA Nyai Ageng Pinatih ___________________,
serta dapat mengetahui tingkat masing-masing variabel. Dalam penelitian ini
terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (X) adalah kecerdasan emosi, dan
variabel terikat (Y) adalah burnout. Sampel yang diambil adalah seluruh perawat
pada RSIA Nyai Ageng Pinatih ___________________ sejumlah 62 responden,
menggunakan
studi populasi. Instrument penelitian menggunakan skala kecerdasan emosi
sebanyak 42 item dan skala burnout sebanyak 38 item. Data dianalisis
menggunakan persamaan Product Moment, dengan bantuan software SPSS 15.0
for windows. Hipotesis yang diajukan ada hubungan negatif antara kecerdasan
emosi dengan burnout pada perawat.
Berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis product moment dari
Pearson diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,683; p = 0,000 (p
< 0,05)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar