Jumat, 18 Mei 2012

Hubungan Kecerdasan Emosi dan Aktualisasi Diri dengan Pengembangan Karir Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten


Dalam kehidupan seseorang melewati berbagai kehidupan pekerjaan atau yang
lebih dikenal dengan karir. Karir merupakan seluruh jabatan atau posisi yang diduduki
seseorang selama hidupnya. Dalam hal ini karir dianggap sebagai sebuah pencapaian
kebutuhan berupa aktualisasi diri dengan cara pendayagunaan seluruh potensi untuk
mencapai karir yang diinginkan.
Terdapat salah satu faktor yang berpengaruh menentukan kesuksesan berkarir
yaitu Kecerdasan Emosi. Seseorang yang memiliki kecerdasan emosi yang baik, mampu
mengenali emosi diri dan orang lain, bersikap empati dan berorientasi pada sosial yang
memungkinkan orang dengan kemampuan ini meraih keberhasilan berkarir.
Tujuan dari penelitian ini adalah 1). Untuk mengetahui tingkat Kecerdasan
Emosi Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanggamus Lampung.
2). Untuk mengetahui tingkat Aktualisasi Diri Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Tanggamus Lampung. 3). Untuk mengetahui tingkat
Pengembangan Karir Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Tanggamus Lampung. 4). Untuk mengetahui apakah ada hubungan Kecerdasan Emosi dan
Aktualisasi Diri dengan Pengembangan Karir Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Tanggamus Lampung.
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilaksanankan
di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanggamus Lampung dengan
jumlah populasi 66 pegawai, dengan melibatkan seluruh populasi yang ada sebagai subjek
penelitian. Data pendukung penelitian ini diperoleh melalui wawancara, dokumentasi dan
observasi. alat ukur yang digunakan sebagai pengumpulan data adalah kuesioner. Metode
analisis data dilakukan dengan teknik regresi berganda dengan menggunakan bantuan SPSS
15 For Windows Evaluation Version.
Dari hasil analisis data menunjukkan tingkat kecerdasan emosi berada pada
kategori sangat rendah dari 66 pegawai atau keseluruhan subjek dengan prosentase 100 %.
Pada tingkat aktualisasi diri berada pada kategori tinggi dengan prosentase 38% dengan
jumlah freksuensi 25 subjek. Sedangkan untuk tingkat pengembangan karir berada pada
kategori sangat tinggi dengan prosentase 97% dengan jumalh frekuensi 64 subjek.
berdasarkan analisis uji regresi berganda antara kecerdasan emosi dengan pengembangan
karir pegawai didapatkan hasil 0,048 dengan taraf signifikasi 0,080 karena Sig < α ( 0,080
< 0,050 ). Jadi dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan
emosi dan pengembangan karir. Sedangkan hasil analisis uji regresi antara aktualisasi diri
dengan pengembangan karir didapatkan hasil 0,048 dengan taraf signifikasi 0,080 karena
Sig < α ( 0,080 < 0,050 ). Jadi dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan
antara aktualisasi diri dan pengembangan karir. Pada uji T Parsial didapatkan hasil untuk
variabel kecerdasan emosi sebesar 0,375 dan variabel aktualisasi diri sebesar 0,125. Hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosi lebih memiliki kontribusi terhadap
pengembangan karir dari pada aktualisasi diri dengan nilai 0,375

Tidak ada komentar:

Posting Komentar