Ruang adalah
tempat yang paling dekat dengan individu, karena ruanglah
yang dapat memberikan jarak antara satu individu dengan individu lain begitu
juga dengan ruang yang ditempati secara bersama seperti halnya ruang kamar
santri di setiap pesantren, dalam ruang atau kamar santri adanya sebuah
pembagian ruang pribadi dengan adanya ranjang dan lemari hal tersebut dapat
memberikan ruang tersendiri kepada santri sehingga dapat melindungi pribadi
dari stimulans individu lain, dari ruang bersama para santri maka adanya hal-hal
yang mendasar tentang kebutuhan terhadap ruang yang ergonomis dalam hal ini
adalah bagaimana menghadirkan ruang yang nyaman, aman dan efektif yang
bertujuan untuk menciptakan lingkungan buatan untuk tempat tinggal dan tempat
belajar.
Penelitian ini dilakukan di Pesantren Tebuireng ___________________ yang subjek
penelitian di kamar 101 wisma Zaifuddin Zuhri. Pendekatan ergonomi yang
digunakan bukan semata-mata memasukkan teori yang ada namun bagaimana
konsep ergonomi sejalan dengan pemikiran para santri dalam memberikan kesan
nyaman, aman dan efektif bagi kamar santri. Penelitian ini menggunakan metode
PAR (Participatori Action Research) menggunakan penelitian dari bawah keatas
atau botton-up sehingga hal ini melibatkan santri sendiri sebagai perubah pada
kamar yang ditempati, santri yang mencari masalah yang terjadi, memutuskan dan
merubah kamar mereka dengan konsep ergonomi yang dipahami oleh santri.
Untuk memasukkan pemikiran tentang ergonomi adanya diskusi menggunakan
FGD (Focus Group Discussion) untuk memberikan informasi tentang ergonomi
selain itu diskusi juga digunakan sebagai metode sebelum melaksanakan tindakan
serta evaluasi tindakan dalam Penelitian ini.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kamar yang dilengkapi dengan
fasilitas pendukung memberikan kemudahan bagi para santri dalam melakukan
kegiatan di dalam kamar, perabotan yang ada menjadi perangkat dapat
menimbulkan perilaku berkenaan bagaimana perabotan tersebut dibuat sehingga
hal ini lebih mengarah pada perubahan perilaku para santri. Lingkungan kamar
disetting dengan pengaturan yang sesuai hingga terbentuk lingkungan buatan yang
bertujuan perubahan perilaku santri. Terciptanya ruangan ergonomis di kamar
santri tercipta dengan penggabungan antara ergonomi dengan psikologi
lingkungan dan psikologi arsitektur yang membentuk kamar santri menjadi kamar
ergonomis yang nyaman, aman dan efektif.
yang dapat memberikan jarak antara satu individu dengan individu lain begitu
juga dengan ruang yang ditempati secara bersama seperti halnya ruang kamar
santri di setiap pesantren, dalam ruang atau kamar santri adanya sebuah
pembagian ruang pribadi dengan adanya ranjang dan lemari hal tersebut dapat
memberikan ruang tersendiri kepada santri sehingga dapat melindungi pribadi
dari stimulans individu lain, dari ruang bersama para santri maka adanya hal-hal
yang mendasar tentang kebutuhan terhadap ruang yang ergonomis dalam hal ini
adalah bagaimana menghadirkan ruang yang nyaman, aman dan efektif yang
bertujuan untuk menciptakan lingkungan buatan untuk tempat tinggal dan tempat
belajar.
Penelitian ini dilakukan di Pesantren Tebuireng ___________________ yang subjek
penelitian di kamar 101 wisma Zaifuddin Zuhri. Pendekatan ergonomi yang
digunakan bukan semata-mata memasukkan teori yang ada namun bagaimana
konsep ergonomi sejalan dengan pemikiran para santri dalam memberikan kesan
nyaman, aman dan efektif bagi kamar santri. Penelitian ini menggunakan metode
PAR (Participatori Action Research) menggunakan penelitian dari bawah keatas
atau botton-up sehingga hal ini melibatkan santri sendiri sebagai perubah pada
kamar yang ditempati, santri yang mencari masalah yang terjadi, memutuskan dan
merubah kamar mereka dengan konsep ergonomi yang dipahami oleh santri.
Untuk memasukkan pemikiran tentang ergonomi adanya diskusi menggunakan
FGD (Focus Group Discussion) untuk memberikan informasi tentang ergonomi
selain itu diskusi juga digunakan sebagai metode sebelum melaksanakan tindakan
serta evaluasi tindakan dalam Penelitian ini.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kamar yang dilengkapi dengan
fasilitas pendukung memberikan kemudahan bagi para santri dalam melakukan
kegiatan di dalam kamar, perabotan yang ada menjadi perangkat dapat
menimbulkan perilaku berkenaan bagaimana perabotan tersebut dibuat sehingga
hal ini lebih mengarah pada perubahan perilaku para santri. Lingkungan kamar
disetting dengan pengaturan yang sesuai hingga terbentuk lingkungan buatan yang
bertujuan perubahan perilaku santri. Terciptanya ruangan ergonomis di kamar
santri tercipta dengan penggabungan antara ergonomi dengan psikologi
lingkungan dan psikologi arsitektur yang membentuk kamar santri menjadi kamar
ergonomis yang nyaman, aman dan efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar