Secara
psikologis masa remaja adalah usia dimana individu berinteraksi
dengan masyarakat dewasa, remaja tidak lagi merasa di bawah tingkatan orangorang
yang lebih tua, melainkan berada dalam tingkatan yang sama sekurangkurangnya
dalam masalah hak ( Piaget, dalam Hurlock.2001:206). Remaja akhir
adalah bermula dari usia 16-18 tahun. (Hurlock. 2001:2006).
Penyesuaian sosial remaja merupakan salah satu tugas perkembangan masa
remaja yang tersulit. Yang terpenting dan tersulit adalah penyesuaian diri dengan
meningkatnya pengaruh kelompok sebaya, perubahan dalam prilaku sosial,
pengelompokan sosial yang baru, dan nilai-nilai baru dalam seleksi
kepemimpinan. Oleh karenanya remaja harus menyesuaikan diri dengan lawan
jenis, menyesuaikan diri dengan orang dewasa diluar lingkungan keluarga dan
masyarakat. Sehingga proses penyesuaian sosial dapat tercapai secara maksimal
(Hurlock, 2001:213).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penyesuaian sosial
remaja berdasarkan tempat tinggal dan jenis kelamin. Penelitian ini mengambil
subjek siswa MA ASWAJAH Ambunten Sumenep yang berjumlah 352 dan
diambil sampel sebanyak 99 (N=99). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
kuantitatif kausal komparatif. Untuk mengetahui ada dan tidaknya perbedaan
antara suatu variabel terhadap variabel lainnya. Untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan penyesuaian sosial, penelitian ini menggunakan analisa varian dua arah
(ANAVA AB).
Pada penelitian ini ditemukan tingkat penyesuaian sosial remaja MA
ASWAJAH adalah 37,4% dengan kategori tinggi, 31,3% dengan kategori sedang,
dan 31,3% kategori rendah. Untuk perbedaan penyesuaian sosial berdasarkan
tempat tinggal tidak terdapat perbedaan. Hasil analisa varian ditemukan Fhitung
sebesar 0.622 dan Ftabel sebesar 3.94 (Fhitung < Ftabel) yang artinya menolak Ha dan
menerima Ho. Sedangkan pada penyesuaian sosial berdasarkan jenis kelamin hasil
analisa varian ditemukan Fhitung sebesar 14.275 dan Ftabel sebesar 3.94 (Fhitung >
Ftabel) yang artinya menerima Ha dan menolak Ho. Atau dengan kata lain terdapat
perbedaan penyesuaian sosial remaja berdasarkan jenis kelamin. Dari perbedaan
jenis kelamin ini dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor internal remaja itu
sendiri seperti kematangan fisik dan kemampuan sosio empatis, sedangkan faktor
eksternal adalah bagaimana lingkungan dan budaya memberikan fasilitas yang
positif terhadap perkembangan sosial remaja itu sendiri
dengan masyarakat dewasa, remaja tidak lagi merasa di bawah tingkatan orangorang
yang lebih tua, melainkan berada dalam tingkatan yang sama sekurangkurangnya
dalam masalah hak ( Piaget, dalam Hurlock.2001:206). Remaja akhir
adalah bermula dari usia 16-18 tahun. (Hurlock. 2001:2006).
Penyesuaian sosial remaja merupakan salah satu tugas perkembangan masa
remaja yang tersulit. Yang terpenting dan tersulit adalah penyesuaian diri dengan
meningkatnya pengaruh kelompok sebaya, perubahan dalam prilaku sosial,
pengelompokan sosial yang baru, dan nilai-nilai baru dalam seleksi
kepemimpinan. Oleh karenanya remaja harus menyesuaikan diri dengan lawan
jenis, menyesuaikan diri dengan orang dewasa diluar lingkungan keluarga dan
masyarakat. Sehingga proses penyesuaian sosial dapat tercapai secara maksimal
(Hurlock, 2001:213).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penyesuaian sosial
remaja berdasarkan tempat tinggal dan jenis kelamin. Penelitian ini mengambil
subjek siswa MA ASWAJAH Ambunten Sumenep yang berjumlah 352 dan
diambil sampel sebanyak 99 (N=99). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
kuantitatif kausal komparatif. Untuk mengetahui ada dan tidaknya perbedaan
antara suatu variabel terhadap variabel lainnya. Untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan penyesuaian sosial, penelitian ini menggunakan analisa varian dua arah
(ANAVA AB).
Pada penelitian ini ditemukan tingkat penyesuaian sosial remaja MA
ASWAJAH adalah 37,4% dengan kategori tinggi, 31,3% dengan kategori sedang,
dan 31,3% kategori rendah. Untuk perbedaan penyesuaian sosial berdasarkan
tempat tinggal tidak terdapat perbedaan. Hasil analisa varian ditemukan Fhitung
sebesar 0.622 dan Ftabel sebesar 3.94 (Fhitung < Ftabel) yang artinya menolak Ha dan
menerima Ho. Sedangkan pada penyesuaian sosial berdasarkan jenis kelamin hasil
analisa varian ditemukan Fhitung sebesar 14.275 dan Ftabel sebesar 3.94 (Fhitung >
Ftabel) yang artinya menerima Ha dan menolak Ho. Atau dengan kata lain terdapat
perbedaan penyesuaian sosial remaja berdasarkan jenis kelamin. Dari perbedaan
jenis kelamin ini dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor internal remaja itu
sendiri seperti kematangan fisik dan kemampuan sosio empatis, sedangkan faktor
eksternal adalah bagaimana lingkungan dan budaya memberikan fasilitas yang
positif terhadap perkembangan sosial remaja itu sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar