Pada
akhir abad ke-20 tubuh dianggap sebagai fokus perhatian dalam
disiplin ilmu dan fashion (pakaian). Fungsi utama pakaian sebagai penutup
aurat,
ternyata daIam perkembangan budaya modern mempunyai makna yang lebih
dalam, di antaranya mempengaruhi citra tubuh. Orang akan tampil beda dengan
penampilan melalui busana yang dikenakan. Sehingga citra tubuh seseorang akan
ditampilkan sesuai busana yang dikenakan. Agar citra tubuh seseorang nampak
berbeda atau unik dan merepresentasikan kultur dari pemakai, maka dengan watak
artistik, manusia termotivasi menciptakan tekstil lebih mengutamakan unsur
ragam hiasan dari pada fungsinya pelindung badan. Kain palos dianggap belum
sempurna sebagai bahan sandang karena tidak menyampaikan pesan citra tubuh.
Fenomena tersebut lantas ditangkap oleh masyarakat desa Sendangagung sebagai
peluang untuk berkesenian batik dan sekaligus bermata pencaharian.
Batik Sendang merupakan salah satu bentuk ekspresi kesenian membatik
yang ada di desa Sendangagung. Keberadaan Batik Sendang di wilayah desa
Sendangagung sudah ada sejak abad ke-16. Para pengrajin batik mencoba
menggubah kain palos menjadi sebuah bentuk batik yang indah dengan ragam
motif beraneka ragam. Ragam flora dan fauna menjadi komponen utama dalam
penyusunan motif pokok. Keberadaan motif Batik Sendang dinilai oleh
masyarakat desa Sendangagung sebagai hasil budaya yang memiliki simbolisasi
makna dan nilai filofi luhur ajaran budi. Dilain hal, Batik Sendang merupakan
sebuah karya seni sebagai tanda yang merepresentasikan norma, hukum, kesenian,
adat istiadat, dan ritual yang harus dijalankan oleh masyarakat setempat.
Penelitian ini merupakan suatu usaha untuk mengungkap realitas Batik
Sendang dan dinamika psikologis. Kajian persepsi dan transformasi Batik
Sendang menjadi prioritas utama dalam penelitian ini. Sehingga rumusan masalah
hanya berpusat pada kajian persepsi masyarakat desa Sendangagung terhadap
Batik Sendang dan bentuk transformasi pada Batik Sendang. Persepsi masyarakat
desa Sendangagung terhadap Batik Sendang merupakan sebuah kajian psikologis
dalam mengungkap realitas dan keberadaan Batik Sendang ditinjau dari sudut
pandang masyarakat lokal. Sedangkan kajian tentang transformasi Batik Sendang
adalah topik penting dalam memahami perubahan dan pergeseran budaya Batik
Sendang di era pasar global, baik dalam hal teknik pembuatan dan interpretasi
makna simbolik.
Penelitian ini menggunakan metode etnografi. Peneliti memahami bahwa
untuk mendapatkan pemahaman tentang realitas Batik Sendang, persepsi
masyarakat terhadap Batik Sendang, dan proses transformasi pada Batik Sendang
metode etnografi merupakan metode yang tepat. Teknik dan analisis etnografi
dengan pendekatan dari Spradley merupakan cara objektif dalam menganalisis
dan mengecek keabsahan data. Proses penelitian etnografi dengan teknik Spradley
dilakukan dengan urut sebagaimana berikut: memilih situasi sosial, melaksanakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar