Perkembangan Moral Reasioning Pelaku Kejahatan (studi kasus prlaku pembunuhan, penyalahgunaan narkoba dan pembunuhan di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II A ___________________)

Salah satu kewajiban orang tua adalah mendidik anak-anak dengan
baik sehingga anak-anak mereka dapat tumbuh dengan akhlak yang mulia,
akan tetapi pada saat ini banyak dijumpai pelaku kejahatan yang dilakukan
oleh anak-anak, hal tersebut terjadi dikarenakan kesalahan pola asuh orang tua
dan juga dipengaruhi oleh lingkungan disekitar anak tersebut, adalah
Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Anak ___________________ merupakan sebuah lembaga
yang menangani para pelaku kejahatan yang berusia dibawah 21 tahun. Jenis
kejahatan yang terdapat di Lapas Anak ___________________ diantaranya pencurin, tindakan
asusila, pembunuhan, pelanggaran ketertiban umum, penyalahgunaan
narkoba, penyebaran uang palsu dan bentuk-bentuk kejahatan lainnya. Sudah
menjadi konsensus publik, bahwa sikap dan perilaku anak di Lapas selalu
negatif, amoral, kasar, suka berbuat onar, sukar diatur, dan lain sebagainya.
Keseluruhan itu, merupakan sebuah perilaku yang sangat berhubungan dengan
perkembangan moral anak tersebut.
Berdasarkan dari fenomena diatas, ada tiga rumusan masalah pada
penelitian ini, yaitu: (a) bagaimana perkembangan moral pada pelaku
kejahatan pembunuhan, penyalahgunaan narkoba dan pencurian di Lembaga
Pemasyarakatan Anak Kelas II A ___________________? (b) faktor apa saja yang
mempengaruhi perilaku moralitas pelaku kejahatan pembunuhan,
penyalahgunaan narkoba dan pencurian di Lembaga Pemasyarakatan Anak
Kelas II A ___________________? (c) Apa perbedaan pendangan moral pada pelaku kejahatan
seperti pembunuhan, penyalahgunaan narkoba dan pencurian di Lembaga
Pemasyarakatan Anak Kelas II A ___________________?
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
subyek inti tiga orang yang merupakan pelaku kejahatan seperti pembunuhan,
penyalahganaan narkoba, dan pencurian, sedangkan subyek pendukungnya
ada enam orang yaitu teman dekat pelaku kejahatan di Lapas dan wali dari
tiap-tiap subyek. Pengambilan data dilakukan sejak agustus 2009 sampai
maret 2010, dengan metode wawancara tidak terstruktur, observasi non
partisipan dan metode dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil
kesimpulan: (a) pada saat melakukan kejahatan, subyek pertama berada pada
17
tahap perkembangan tingkat kedua yaitu Orientasiinstrumentalistik,
sedangkan pada subyek kedua dan ketiga berada pada tahap pertama yaitu