Minggu, 20 November 2011

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN Studi Deskriptif terhadap Pasien Rawat Inap di Ruang Langlangbuana Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung 054588


HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN  Studi Deskriptif terhadap Pasien Rawat Inap di Ruang Langlangbuana
Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung 054588
Kualitas pelayanan merupakan isu krusial bagi setiap perusahaan, terutama perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa. Rumah Sakit (RS) sebagai salah satu bisnis jasa mengemban tugas yang berat. Di satu sisi, RS dituntut untuk dapat memberikan pelayanan bermutu yang dapat memuaskan pasien sebagai pengguna jasanya. Di sisi lain, perubahan kecenderungan dari institusi yang sepenuhnya sosial menjadi sosio-ekonomis juga merupakan kenyataan yang harus dihadapi oleh RS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran umum: (1) persepsi tentang kualitas pelayanan keperawatan; (2) kepuasan pasien; dan (3) hubungan antara kedua variabel tersebut. Sampel berjumlah 30 orang yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan korelasional. Dari penelitian diperoleh hasil: (1) persepsi tentang kualitas pelayanan keperawatan termasuk kedalam kategori buruk, hal ini menunjukkan bahwa Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih (RSBSA) Bandung masih belum dapat memenuhi harapan-harapan pasien sehingga tercipta gap yang cukup signifikan antara apa yang pasien harapkan dengan apa yang pasien dapatkan selama masa perawatan; (2) kepuasan pasien termasuk ke dalam kategori cukup puas, hal ini menunjukkan bahwa RSBSA Bandung belum mampu memenuhi seluruh hak-hak yang seharusnya pasien dapatkan selama masa perawatan; dan (3) terdapat hubungan yang positif dengan r = 0.511 (kategori sedang) pada p = 0.002 antara persepsi tentang kualitas pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien. Dari hasil yang diperoleh tersebut, direkomendasikan program perbaikan kualitas pelayanan keperawatan di RSBSA Bandung hendaknya berfokus pada dimensi tangibles (bukti langsung) dan empathy (empati), sedangkan dalam program peningkatan kepuasan pasien hendaknya berfokus pada pemenuhan hak pasien pada aspek kebebasan untuk memilih ruang perawatan DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar