Selasa, 29 November 2011

HUBUNGAN ANTARA RELIGIVSITAS AGAMA ISLAM DENAGAN KENALAKAN REMAJA (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMAN 13 Bandung Tahun Ajaran 2009/2010 060346


HUBUNGAN ANTARA RELIGIVSITAS AGAMA ISLAM DENAGAN KENALAKAN REMAJA (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMAN 13 Bandung Tahun Ajaran 2009/2010 060346

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum tingkat religiusitas agama Islam dan kenakalan remaja, serta untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa - siswi kelas XI SMAN 13 Bandung tahun ajaran 2009/2010 yang berjumlah 134 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan teknik korelasional, dimana untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan pengujian statistik nonparametrik dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman, dengan menetapkan taraf signifikansi sebesar 5%. Pengumpulan data menggunakan skala religiusitas agama Islam dan skala kenakalan remaja dengan menggunakan model skala Likert. Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara religiusitas agama Islam dengan kenakalan remaja pada siswa-siswi kelas XI SMAN 13 Bandung tahun ajaran 2009/2010, dengan koefesien korelasi sebesar -0.390. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat religiusitas agama Islam yang dimiliki oleh seorang siswa maka semakin rendah tingkat kenakalan remaja yang dilakukannya dan semakin rendah tingkat religiusitas agama Islam yang dimiliki seorang siswa maka semakin tinggi tingkat kenakalan remaja yang dilakukannya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat religiusitas agama Islam dan kenakalan remaja siswa-siswi kelas XI SMAN 13 Bandung tahun ajaran 2009/2010 berada pada kategori sedang. Berangkat dari penelitian ini, penulis merekomendasikan sekolah untuk menciptakan lingkungan yang lebih kondusif yang mendukung untuk perkembangan religiusitas siswanya ke arah yang lebih baik, sehingga dengan lingkungan tersebut kesempatan terjadinya kenakalan remaja dapat diminimalisasikan atau dicegah. Siswa hendaknya berperilaku sesuai dengan nilai dan norma agama yang berlaku di masyarakat. Selain itu, guru dan orang tua hendaknya menjadi figur teladan bagi remaja. Adapun bagi peneliti selanjutnya, hendaknya meneliti variabel lain yang memiliki hubungan dengan dua variabel dalam penelitian ini, menggunakan sampel yang lebih besar dan beragam, dan dengan menggunakan metode penelitian yang berbeda. DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar