Sabtu, 19 November 2011

PERBEDAAN MOTIF BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR BERDASARKAN URUTAN KELAHIRAN (ANAK SULUNG, ANAK TENGAH DAN ANAK BUNGSU) : Studi Komparatif Terhadap Siswa Kelas XII di SMAN 0606601


PERBEDAAN MOTIF BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR BERDASARKAN URUTAN KELAHIRAN (ANAK SULUNG, ANAK TENGAH DAN ANAK BUNGSU) : Studi Komparatif Terhadap Siswa Kelas XII di SMAN  0606601

 Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran mengenai motif berprestasi, prestasi belajar dan perbedaan motif berprestasi serta prestasi belajar siswa yang menduduki status urutan dalam keluarga sebagai anak sulung, anak tengah dan anak bungsu. Penelitian ini  berangkat dari fenomena bahwa lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama anak untuk mendapatkan pendidikan. Anak dalam suatu keluarga memiliki  kedudukan atau status sesuai dengan urutan kelahiran. Posisi anak tersebut memberikan pengaruh mendasar pada perkembangan selanjutnya karena pada umumnya orangtua mempunyai sikap, perilaku, dan memberikan peran spesifik terhadap anak tunggal,anak sulung, anak tengah, dan anak bungsu. Sikap, perlakuan, dan peran yang diberikan mempunyai pengaruh terhadap kepribadian dan pembentukan sikap anak, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain, serta menjadi salah satu faktor yang mempengaruhinya dalam mengembangkan pola perilaku tertentu seperti  motif berprestasi. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XII SMAN 1 Baleendah yang berjumlah 147 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik kuesioner dalam bentuk skala likert dengan melakukan pengembangan dari alat ukur motif berprestasi yang dikemukakan oleh David Mc. Clelland, sedangkan untuk prestasi belajar pengumpulan data dilakukan melalui rekapitulasi nilai raport siswa. Data yang diperoleh di analisis dengan stastistik nonparametik dengan uji H Kruskall Walls. Dari hasil analisis deskriptif pun diperoleh gambaran umum 51% siswa kelas XII SMAN 1 Baleendah memiliki motif berprestasi yang tinggi, 49% diantaranya memiliki motif berprestasi rendah, 52% siswa kelas XII SMAN 1 Baleendah memiliki prestasi belajar tinggi dan 48% diantaranya memiliki prestasi belajar rendah. Hasil analisis uji hipotesis menunjukkan, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara motif berprestasi dengan urutan kelahiran (sign=0.44) dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar dengan urutan kelahiran (sign=0.376). Dari hasil temuan tersebut menunjukkan bahwa terdapat faktor lain selain status anak atau urutan kelahiran yang mempengaruhi motif berprestasi seseorang, yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini seperti faktor sosial budaya, faktor lingkungan fisik, peranan dari konsep diri, peran jenis kelamin dan sebagainya. DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar