Sabtu, 19 November 2011

HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BADAN PERENCANAAN PERKEMBANGAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 0605728


HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BADAN PERENCANAAN PERKEMBANGAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 0605728

Sumber daya manusia sebagai salah satu faktor penting yang dimiliki suatu organisasi, turut memegang peranan penting dalam mengelola suatu bidang usaha. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah pegawai suatu organisasi atau perusahaan. Pegawai menjadi perencana, pelaksana, dan pengendalian yang selalu berperan aktif dalam mewujudkan tujuan organisasi. Dari sikapnya terhadap pekerjaan akan mempengaruhi motivasi, prestasi kerja, kepuasan kerja, serta kecintaannya terhadap pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Akan tetapi terbinanya hal-hal tersebut dalam organisasi belum menjamin pegawai memiliki motivasi untuk bekerja secara baik tanpa adanya kepuasan kerja, karena tanpa kepuasan kerja, motivasi tidak akan meningkat.

Motivasi kerja PNS merupakan hal yang banyak disoroti. Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia mengemukakan bahwa motivasi aparatur pemerintah masih rendah. Hal ini disebabkan karena rendahnya tingkat kesejahteraan serta kurangnya keteladanan kepemimpinan sehingga para aparatur pemerintah sibuk untuk mencapai tujuan pribadi mereka sendiri. Akibatnya dapat terlihat pada aparatur yang malas–malasan dalam bekerja, atau pada tingkatan yang lebih parah akan dapat terjadi solidaritas negatif antar aparatur pemerintah yang terwujud dalam tindakan KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dengan motivasi kerja pegawai. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan teknik random sampling yaitu 50 pegawai di Bappeda. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan kuesioner berskala likert. Berdasarkan hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja pegawai Bappeda adalah sedang. Dan motivasi kerja pegawai Bappeda juga sedang. Serta terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dengan motivasi kerja pegawai di Bappeda. Hal ini ditunjukkan oleh Pearson Correlation memiliki nilai 0,642. Koefisien determinasi diperoleh 41,21% yang berarti sumbangan atau kontribusi kepuasan kerja terhadap motivasi kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar