Sabtu, 03 Desember 2011

HUBUNGAN ANTARA SUMBER-SUMBER SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA REMAJA (Studi Deskriptif Analitik Terhadap Siswa-siswi Kelas VII SMPN 044475


HUBUNGAN ANTARA SUMBER-SUMBER SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA REMAJA (Studi Deskriptif Analitik Terhadap Siswa-siswi Kelas VII SMPN 044475


Transisi dari Sekolah Dasar (SD) ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada remaja menarik perhatian para ahli perkembangan, meskipun pada dasarnya transisi ini adalah suatu pengalaman normatif bagi semua orang, tetapi hal ini dapat menimbulkan masalah bagi remaja sendiri. Pada saat remaja melakukan transisi dari SD ke SMP remaja mengalami suatu keadaan yang bergerak dari posisi teratas (di SD, adalah siswa-siswa yang paling tua, paling besar, dan paling berkuasa di sekolahnya) ke posisi yang terendah (di SMP, menjadi siswa-siswa yang paling muda, paling kecil, dan paling lemah di sekolahnya). Berdasarkan wawancara awal di SMPN 2 Margahayu diperoleh hasil bahwa hampir sebagian besar siswa/i kelas VII enggan untuk mengungkapkan ide dan pendapatnya dalam diskusi, diam ketika ada kesempatan untuk bertanya, dan lebih memilih mengikuti pendapat teman yang lain sekalipun tidak setuju dengan pendapat tersebut. Sikap yang ditunjukkan siswa ini merupakan cerminan dari perilaku tidak asertif. Selain itu ditemukan pula alasan siswa bersikap demikian karena siswa merasa malu dengan teman-teman baru, tidak mampu dan takut jika melakukan kesalahan (gambaran sumber competence). Penilaian diri siswa ini merupakan cerminan dari self esteem yang mereka miliki.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris mengenai sumber self esteem dan perilaku asertif siswa, serta hubungan antara sumber self esteem (power, significance, virtue, dan competence) dengan perilaku asertif siswa.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/i kelas VII SMPN 2 Margahayu kabupaten Bandung, sebanyak 516 siswa. Sampel yang diambil untuk penelitian berjumlah 101 siswa, dengan menggunakan tehnik simple random sampling. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, dengan metode penelitian deskriftif korelasional. Adapun tehnik analisis yang digunakan adalah uji korelasi Product Moment.

Hasil penelitiannya sebagai berikut: (1) sebagian besar siswa memiliki tingkat power,significance dan competence sedang. Untuk sumber virtue siswa lebih banyak berada pada tingkat rendah, (2) sebagian besar siswa memiliki perilaku asertif pada kategori sedang, (3) terdapat hubungan yang sedang antara sumber power dengan perilaku asertif sebesar 0,435, (4) tidak terdapat hubungan antara sumber siginificance dengan perilaku asertif, (5) tidak terdapat hubungan antara sumber virtue dengan perilaku asertif, dan (6) terdapat hubungan yang rendah antara sumber competence dengan perilaku asertif sebesar 0,274.

Terdapat beberapa rekomendasi sebagai tindak lanjut dari penelitian diantaranya, bagi para guru dan orang tua hendaknya memberikan dukungan dan menghargai setiap usaha siswa serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengekspresikan diri. DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar