Jumat, 02 Desember 2011

Hubungan konsep diri dengan kemandirian (study kolerasional pada remaja dirumah perlindungan sosial asuhan anak Ciumbuleuit-Bandung) 0700446


Hubungan konsep diri dengan kemandirian (study kolerasional pada remaja dirumah perlindungan sosial asuhan anak Ciumbuleuit-Bandung) 0700446

Salah satu tugas perkembangan remaja adalah mencapai kemandirian. Pencapaiannya harus didukung dengan konsep diri yang positif. Konsep diri remaja ini cenderung lahir dari persepsi lingkungan dalam menilai keutuhan dirinya. Panti asuhan sebagai wadah yang disediakan pemerintah untuk menampung anak-anak yang putus sekolah dan kurang mampu secara finansial memiliki pandangan tersendiri di mata masyarakat. Hal ini sangat mempengaruhi konsep diri yang dimiliki oleh remaja yang tinggal di panti asuhan tersebut. Pada akhirnya, positif dan negatifnya konsep diri yang dimiliki remaja menentukan kemandiriannya.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran mengenai konsep diri dan kemandirian serta hubungan diantara keduanya pada remaja yang tinggal di Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak Ciumbuleuit-Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui gambaran konsep diri yang diadaptasi  dari TSCS (Tennesse Self Concept Scale) yang dicetuskan oleh William Fitts. Kemudian untuk mengetahui tingkat kemandirian remaja alat ukur disusun berdasarkan teori kemandirian yang dikembangkan oleh Steinberg. Subjek dalam penelitian ini adalah anak asuh yang telah memasuki fase remaja sebanyak 65 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep diri remaja cenderung positif dan tingkat kemandiriannya tergolong sangat tinggi. Berdasarkan hasil uji korelasional dengan teknik product moment, didapat koefisien korelasi yang positif sebesar 0,610. Ini berarti semakin positif konsep diri yang dimiliki remaja maka semakin tinggi tingkat kemandiriannya. Diketahui pula, bahwa terdapat perbedaan konsep diri dan kemandirian remaja berdasarkan jenis kelamin dan fase perkembangan remaja.
Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk memilih tempat dan subjek yang lebih banyak jumlahnya, agar hasilnya lebih variatif. Selain itu peneliti selanjutnya juga dapat mengembangkan hasil penelitian tambahan yang telah ditemukan yaitu mengenai perbedaan konsep diri dan kemandirian berdasarkan jenis kelamin dan fase perkembangan remaja. DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar