Sabtu, 03 Desember 2011

PROFIL SUBJECTIVE WELL-BEING GURU HONORER SEKOLAH DASAR (Studi Deskriptif pada Guru Honorer Sekolah Dasar di Kota Bandung) 0704988


PROFIL SUBJECTIVE WELL-BEING GURU HONORER SEKOLAH DASAR (Studi Deskriptif pada Guru Honorer Sekolah Dasar di Kota Bandung) 0704988


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran subjective well-being guru honorer Sekolah Dasar di Kota Bandung dan gambaran karakteristik guru honorer Sekolah Dasar di Kota Bandung yang memiliki tingkat subjective well-being tinggi dan rendah. Pendekatan yang digunakan adalah kombinasi pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif dengan desain dominant-less dominant, yaitu pendekatan kuantitatif sebagai pendekatan utama dan pendekatan kualitatif sebagai pendekatan alternatif. Penelitian dilakukan terhadap 96 orang guru honorer Sekolah Dasar di Kota Bandung yang dipilih dengan teknik quota sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah SWLS (Satisfaction With Life Scale) dan SPANE (Scale of Positive and Negative Experience) yang disusun oleh Diener (2006, 2009) dan pedoman wawancara yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori Diener (Diener, dkk., 2005). Analisis data kuantitatif dilakukan dengan teknik statistik deskriptif, sedangkan analisis data kualitatif menggunakan teknik analisis dari Miles dan Huberman yang meliputi tahap reduksi data, data display, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjective well-being guru honorer Sekolah Dasar di Kota Bandung lebih banyak berada dalam kategori tinggi daripada kategori rendah. Ditinjau dari komponen penilaian kognitif mengenai kepuasan hidup, guru honorer Sekolah Dasar di Kota Bandung paling banyak berada dalam kategori cukup puas. Ditinjau dari komponen penilaian afektif mengenai mood dan emosi, guru honorer Sekolah Dasar di Kota Bandung paling banyak berada dalam kategori seimbang. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan subjective well-being yang cukup besar pada guru honorer Sekolah Dasar di Kota Bandung ditinjau dari faktor-faktor demografis. Karakteristik guru honorer Sekolah Dasar di Kota Bandung yang memiliki tingkat subjective well-being tinggi ditandai dengan kepuasan terhadap kehidupan secara umum, kesehatan fisik, hubungan dengan rekan kerja, keluarga, pasangan hidup, pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang yang sebagian besar berada dalam kategori puas, serta frekuensi dan intensitas afek-afek positif yang lebih tinggi daripada afek-afek negatif. Sementara itu, karakteristik guru honorer Sekolah Dasar di Kota Bandung yang memiliki tingkat subjective well-being rendah ditandai dengan kepuasan terhadap kehidupan secara umum, kesehatan fisik, hubungan dengan rekan kerja, keluarga, pasangan hidup, pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang yang sebagian besar berada dalam kategori cukup puas, serta frekuensi dan intensitas afek-afek negatif yang lebih tinggi daripada afek-afek positif. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peningkatan kesejahteraan guru honorer, terutama dalam aspek ekonomi, merupakan hal yang sangat perlu untuk dilakukan. DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA

1 komentar: