Sabtu, 03 Desember 2011

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA AKHIR (Studi Deskriptif Analitik terhadap Mahasiswa FPTK UPI Angkatan 055139


HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA AKHIR (Studi Deskriptif Analitik terhadap Mahasiswa FPTK UPI Angkatan 055139

Penelitian ini berangkat dari fenomena yang terjadi pada kalangan mahasiswa, yaitu terjadinya tawuran mahasiswa baik antar jurusan dalam satu universitas maupun antar universitas dan kurangnya kemampuan komunikasi mahasiswa sehingga untuk menyelesaikan suatu masalah mereka melakukan aksi kekerasan. Menurut Daniel Goleman, kecerdasan emosinal lebih penting bagi individu daripada kecerdasan intelektualnya. Goleman menyebutkan bahwa kecerdasan emosional dapat mempengaruhi konsep diri individu. Berdasarkan fenomena dan pendapat Goleman tersebut penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris tentang 1) gambaran kecerdasan emosional mahasiswa; 2) gambaran konsep diri mahasiswa; dan 3) hubungan kecerdasan emosional dan konsep diri mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif analitik. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 100 orang mahasiswa angkatan 2008/2009 FPTK UPI Bandung. Instrumen yang digunakan adalah skala psikologis dalam bentuk skala likert yang masing-masing memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,718 untuk instrumen kecerdasan emosional dan 0,703 untuk instrumen konsep diri. Instrumen ini juga sudah diuji validitasnya sehingga layak untuk digunakan. Untuk analisa data digunakan teknik korelasi Pearson’s Product Moment. Adapun hasil dari penelitian ini adalah kecerdasan emosional mahasiswa angkatan 2008/2009 FPTK UPI termasuk pada kategori sedang dan konsep diri mahasiswa FPTK UPI termasuk kepada kategori positif. Penelitian ini juga membuktikan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan konsep diri, dengan koefisien korelasi sebesar +0,601. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kecerdasan emosional yang dimiliki oleh mahasiswa maka semakin positif konsep dirinya dan semakin rendah kecerdasan emosionalnya maka semakin negatif konsep dirinya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti merekomendasikan kepada mahasiswa agar dapat mengenal emosi, mengelola emosi, memanfaatkan emosi secara positif, empati, dan membina hubungan sehingga kecerdasan emosionalnya dapat ditingkatkan dan akhirnya terbentuk konsep diri yang positif. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mengambil sampel lebih banyak, meneliti aspek lain yang berhubungan dengan kecerdasan emosional dan konsep diri dan diharapkan untuk mengembangkan instrumen ini. DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar