Senin, 21 Mei 2012

Hipnosis Ditinjau dari Paradigma Psikologi Islami 160


Beberapa tahun terakhir setidaknya ada dua tema dalam psikologi yang
kembali mencuat dan menarik untuk dikaji yaitu hipnosis dan Psikologi Islami.
Hipnosis berkembang luas di masyarakat awam melalui tayangan televisi
sedangkan psikologi Islami menjadi wacana hangat di kalangan psikolog muslim..
Dalam masyarakat telah terjadi salah persepsi yang menganggap bahwa hipnosis
merupakan sesuatu yang berbahaya dan diserupakan dengan sihir. Di sisi lain
psikologi islami sebagai sebuah keilmuwan juga mesti mempunyai paradigma
ilmiah. Paradigma yang ada dalam psikologi islam memposisilan diri sebagai
paradigma yang mampu menjembatani antara agama dengan manusia. Sesuatu
yang selama ini jarang dilakukan Barat. Oleh karenanya penelitian ini mempunyai
tujuan untuk mengungkapkan bagaimana hakikat hipnosis, psikologi islami, serta
bagaimana hipnosis bila ditinjau dari paradigma psikologi islami.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan
menggunakan kajian literature. Data yang diambil adalah bukan data penelitian
lapangan akan tetapi sumber data berasal dari kajian litaratur. Sumber data
tersebut ada dua macam yaitu data primer yaitu segala karya ilmiah yang
menjelaskan tentang hypnosis dan psikologi islami. Sedangkan data sekunder
adalah semua data yang relevan dengan penelitian ini.
Dari kajian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa hipnosis pada
hakikatnya adalah proses pemberian sugesti yang dilakukan kepada diri sendiri
maupun kepada orang lain dalam kondisi bawah sadar. Untuk dapat masuk dalam
kondisi bawah sadar tersebut maka diperlukan kondisi relaks yang mendalam
dengan teknik teknik induksi dengan cara meletihkan pikiran. Sementara
psikologi islami secara substansial adalah aliran baru dalam psikologi yang
mengkaji manusia secara religius. Psikologi Islami berusaha untuk membendung
laju sekularisasi ilmu pengetahuan Meskipun berasal dari pemikiran barat selama
hal itu tidak melanggar ketentuan Allah swt. maka masih dapat diterima. Menurut
paradigma Psikologi Islami hipnosis dilihat sebagai petunjuk Tuhan yang bersifat
kauniyah (alam) yang pembahasannya dilakukan secara Aqliyah (mengandalkan
rasio). Hipnosis secara fitrah dapat dipahami sebagai upaya untuk mengembalikan
manusia pada kodratnya yaitu baik dan sehat secara fisik maupun psikologis.
Untuk itu manusia harus beriman dan bertaqwa kepada Tuhan.
Hipnosis islami adalah bentuk psikoterapi integratif antara hipnosis
dengan psikoterapi sufistik. Secara prinsip teknik terapi dilakukan seperti halnya
hipnoterapi pada umumnya hanya dalam proses induksi maupun sugesti yang
diberikan dilakukan secara islami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar