Minggu, 20 Mei 2012

Hubungan antara Sikap terhadap Kegiatan Pesantren dengan Perilaku Beragama Santri Pondok Pesantren

Pesantren sebagai lembaga pendidikan menerapkan kegiatan-kegiatan khusus
yang diberlakukan kepada para santri untuk menjadi keseharian selama di pesantren.
Pengalaman santri terhadap kegiatan pesantren membentuk sikap berupa respon
terhadap sesuatu baik berupa pandangan, perasaan, maupun kecenderungan bertindak
terhadap kegiatan-kegiatan yang meliputi kegiatan pokok, penunjang dan kegiatan
pengembangan. Selain itu, pesantren juga merupakan lembaga yang menjunjung tinggi
nilai keagamaan, yang ditunjukkan para santri dalam perilaku kesehariannya. Suatu
bentuk perilaku-perilaku yang ditujukan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan yang
disebut juga dengan perilaku beragama atau dalam kajian fiqh berarti ibadah baik wajib
maupun sunah.
Dari paparan tersebut, maka menarik untuk dilakukan penelitian yang ditujukan
untuk mengetahui tingkat sikap santri terhadap kegiatan pesantren dan juga tingkat
perilaku beragama yang ditunjukkan santri dalam kesehariannya. Hal yang utama
adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara sikap terhadap kegiatan
keagamaan dengan perilaku beragama dan arah hubungan tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan merupakan penelitian
korelasional yang dianalisis dengan metode statistic regresi linier sederhana. Instrument
penelitian yang utama adalah angket yang disebar pada 75 sampel dari prosentase 25 %
populasi sejumlah 300 santri yang terbagi dalam dua kelompok jenjang pendidikan
yaitu pendidikan menengah pertama dan atas.teknik pengambilan sampelnya adalah
propotional sampling dan dilanjutkan dengan quota sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan untuk tingkat sikap terhadap kegiatan
pesantren pada santri setingkat SLTP diperoleh data jumlah santri untuk tiap-tiap
kategori yaitu kategori baik dengan prosentase 18,7 %, untuk kategori cukup baik
dengan prosentase 71,9 %, dan untuk kategori kurang baik dengan prosentase 9,4 %.
Pada santri setingkat SLTA diperoleh hasil prosentase 16,3 % untuk kategori sikap baik,
62,5 % untuk kategori sikap cukup baik, dan 25,6 % untuk kategori kurang baik. Untuk
tingkat perilaku beragama santri pada santri setingkat SLTA diperoleh hasil masingmasing
kategori yaitu untuk kategori tinggi dengan prosentase 15,6 %, untuk kategori
sedang dengan prosentase 62,5 %, dan untuk kategori rendah dengan prosentase 21,9 %.
Sedangkan pada santri setingkat SLTA diperoleh hasil prosentase perilaku beragama
13,9 % untuk kategori tinggi, 69,8 % untuk kategori sedang dan 16,3 % untuk kategori
rendah. Adapun untuk uji hipotesis untuk santri setingkat SLTP menyebutkan bahwa
ada korelasi yang positif antara variabel sikap terhadap kegiatan pesantren dengan
perilaku beragama santri pondok pesantren Al Ihya Ulumaddin. Sedangkan hasil
pengujian hipotesis pada santri setingkat SLTA menunjukkan tidak ada korelasi atau
hubungan yang signifikan antara sikap santri terhadap kegiatan pesantren dengan
perilaku beragama santri Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin pada jenjan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar