Kamis, 24 Mei 2012

Strategi Penanggulangan Kenakalan Siswa (Studi Kasus Di SMAN 02 Batu) 177


Remaja adalah usia dimana individu berinteraksi dengan masyarakat
dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah ikatan orang-orang yang
lebih tua melainkan dalam tingkatan yang sama sekurang-kurangnya dalam
masalah hak. Bentuk-bentuk kenakalan remaja yang terjadi pada remaja seperti,
tawuran antar sekolah, berjudi di lingkungan sekolah, membawa dan merokok di
lingkungan sekolah, membawa/mengkonsumsi miras, Membawa/mengedarkan
obat terlarang, merusak sarana dan prasarana sekolah, mencuri, menyalahgunakan
uang BP3 dan SPP, masuk geng anak nakal dan lain-lain. Adapun hal tersebut
semu dapat dipengaruhi oleh faktor keluarga, sekolahan maupun masyarakat.. dan
juga sampai hari ini meskipun sudah banyak sekali usaha-usaha yang dilakukan
semua pihak untuk menaggulanginya, tetapi masih tetap atau bahkan bertambah
problematika remaja tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk
kenakalan yang dilakukan oleh siswa:di SMAN 02 Batu. Untuk memetakan
problem penanggulangan kenakalan siswa:di SMAN 02 Batu. Untuk menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi kenakalan siswa:di SMAN 02 Batu. Untuk
menemukan strategi serta upaya penanggulangan kenakalan siswa:di SMAN 02
Batu.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, maksudnya
dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka,
melainkan data tersebut berasal dari wawancara, catatan lapangan, dokumen
pribadi, catatan memo, dan dokumen resmi lainnya. Dalam penelitian ini Kepala
Sekolah, Waka Kurikulum, Guru BK dan orang tua siswa SMAN 02 Batu yang
bersangkutan adalah sebagai responden dalam pengumpulan data, dengan teknik
observasi partisipan dan metode interview bebas terpimpin. Selanjutnya untuk
teknik analisa datanya menggunakan reduksi data, sajian data, penarikan
kesimpulan atau verifikasi. Pelaksanaan teknik pemeriksaan ada empat teknik
yang digunakan adalah kriteria derajat kepercayaan, keteralihan, kebergantungan
dan kriteria kepastian. Model analisis yang digunakan adalah model analisis
jalinan dan model analisis interaksi.
Hasil penelitian yang didapat adalah bentuk-bentuk kenakalan siswa di
SMAN 2 Batu meliputi kenakalan normatif (lokal) dan kenakalan berbentuk
pelanggaran hukum. Kenakalan siswa yang bersifat normatif. Sedangkan
kenakalan yang berbentuk pelanggaran hukum meliputi pemakaian narkoba, sek
bebas dan perkelahian antar pelajar. Implikasi dari adanya bentuk-bentuk
kenakalan siswa diatas adalah persepsi negatif dari masyarakat sekitar dan
perasaan bebas (tidak terkontrol) dari siswa SMAN 2 Batu. Problematika
penanganan kenakalan remaja di SMAN 2 Batu adalah kurangnya profesionalitas
para pendidik di SMAN 2 Batu. Faktor lingkungan merupakan faktor yang
dominan dalam mempengaruhi munculnya kenakalan siswa. Lingkungan tersebut
meliputi lingkungan sekolah dan lingkungan luar sekolah. Strategi penanganan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar