Senin, 21 Mei 2012

Study Tentang Adversity Quotient di SMA Negeri 1 ______________ 137


Multiple Intelegence, memang cukup berpengaruh dalam dunia pendidikan
saat ini, IQ, SQ, dan EQ adalah hal yang paling utama bagi seorang siswa dalam
menunjang perkembangan pribadinya, berbagai macam cara dan aktifitas apapun
di lakukan oleh para pakar pendidikan untuk mengoptimalkan kecerdasan
tersebut agar menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, sampai muncullah
Adversity Quotient yang di temukan oleh Poul G. Stoltz, yaitu suatu kecerdasan
atau kemampuan dalam merubah, atau mengolah sebuah permasalahan atau
kesulitan dan menjadikanya sebuah tantangan yang harus di selesaikan agar tidak
menghalangi cita-cita dan prestasi yang ingin diraih.
Bidang pendidikan mulai mengembangkan AQ (Adversity Quotient) lewat
berbagai macam bentuk cara dan aktifitas di lakukan agar menunjang lembaga
pendidikan dalam mencetak siswa yang berkualitas, salah satunya adalah melalui
kelas akselerasi, yaitu kelas percepatan bagi siswa yang diidentifikasikan
mempunyai kelebihan khusus baik dari Intelegnsy, kreatifitas maupun
keberbakatan. Bagi siswa akselerasi, selain IQ, EQ, SQ, kreatifitas dan
keberbakat, juga membutuhkan adversity quotient (AQ), karena AQ mempunyai
peran yang cukup penting terutama dalam menyelesaiakn masalah yang dihadapi
oleh siswa akselerasi. AQ mempunyai empat dimensi yang sangat penting yang
dapat membantu tingkat AQ menjadi tinggi yaitu: 1) kendali diri (Control (C)), 2)
Asal-usul dan Pengakuan (Origin &Ownership(O2)), 3) Jangkauan (Reach(R)), 4)
Daya tahan (Endurance(E)) yang biasa di singkat dengan (CO2RE).
Penelitian ini, mendeskripsikan tingkat Adversity Quotient, tingkat kendali
diri, tingkat asal-usul dan pengakuan, tingkat jangkauan, serta tingkat daya tahan
siswa akselerasi dalam menghadapi masalah. Dari hasil analisis, dengan metode
summated ratting, kemudian diuji validitas dan reabilitas, adapun keofisien
reliabilitasnya sebesar .8590, untuk analisis deskriptif, dilakukan dengan
membandingkan antara mean hipoteses dan mean empiris, yang menghasilkan:1)
tingkat adversity quotient pada siswa akselerasi berada pada kategori sedang
dengan nilai prosentase 48%, adapun tingkat tiap faktornya adalah; 1)tingkat
kendali diri siswa akselerasi berada kategori rendah dengan nilai prosentase 44%,
2) tingkat asal-usul dan pengakuan berada pada kategori sedang dengan nilai
prosentase 44%, 3) tingkat jangkauan berada pada kategori sedang dengan
prosentase 48%, dan 4) tingkat daya tahan berada pada kategori sedang dengan
nilai prosentase sebesar 56%. Dan juga dilakukan perhitungan tingkat korelasi
diantara faktor yang satu dengan faktor yang lainnya degan faktor total, dengan
menggunakan rumus korelasi spearman, karena data berbentuk ordinal, dengan
menggunakan statistik nonparametrik, Berdasarkan hasil penelitian, setelah di
ketahui proporsi frekuensi tingkat kategori dari adversity quotient, maka juga
diketahui korelasi di antara faktor yang ada yaitu, dengan cara mengkorelasikan
antara faktor yang satu dengan faktor yang lain dengan faktor total. Korelasi antar
faktor dilakukan dengan mengkorelasikan setiap faktor dengan faktor lainnya dan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar