Senin, 21 Mei 2012

Perbedaan Penilaian Terhadap Hukuman Pelaku Pemerkosaan Ditinjau Dari Jenis Kelamin 131


Pemerkosaan adalah hubungan seksual yang dilakukan tanpa kehendak
bersama, dipaksakan oleh salah satu pihak. Tidak dipungkiri pemerkosaan
merupakan kejadian yang amat traumatis untuk wanita yang menjadi korban.
Pandangan bahwa laki-laki memiliki kekuasaan atas diri wanita, dan wanita
adalah objek dan pelayan kebutuhan seksual kaum laki-laki semata tidak dapat
dibenarkan. Para kaum laki-laki pada umumnya menganggap bahwa pemerkosaan
terjadi karena dipicu oleh perempuan, sedangkan para perempuan menganggap
bahwa pemerkosaan terjadi karena laki-laki kurang bisa dalam menahan nafsunya.
Penelitian ini di dasarkan oleh teori dari Feather dalam jurnalnya Reaction to
Penalties for an Offense in Relation to Authoritarianism Values, Perceived
Responsibility, Perceived Seriousness and Deservingness. dimana untuk menilai
hukuman pelaku pemerkosaan dipengaruhi oleh beberapa factor: a) Penilain
tanggung jawab, b) Penilaian hukuman yang pantas dan c) Penilaian tingkat
keseriusan kejahatan.
Tujuan dalam penelitian ini adalah; (a) Untuk mengetahui bagaimanakah
penilaian laki-laki terhadap hukuman pelaku pemerkosaan, (b) untuk mengetahui
bagaimanakah penilaian perempuan terhadap hukuman pelaku pemerkosaan, dan
(c) Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan terhadap hukuman pelaku
pemerkosaan jika ditinjau dari jenis kelamin.
Penelitian ini menggunakan jenis rancangan deskriptif komparatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Syari’ah dan mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) ______________ angkatan 2005 dan
2006 dengan melibatkan responden sebanyak 197 mahasiswa dengan jumlah
mahasiswa laki-laki sebanyak 105 mahasiswa dan mahasiswa perempuan
sebanyak 92 mahasiswa. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa
dokumentasi, observasi dan skala. Dalam penelitian ini digunakan skala diferensi
semantic (semantic differential technique). Metode analisis data yang digunakan
adalah analisis deskriptif dan uji- t (uji beda).
Dari hasil pengujian hipotesa (uji-t) didapat nilai uji-t (2,2271) lebih besar
dari t tabel (0,674), artinya terdapat perbedaan penilaian terhadap hukuman pelaku
pemerkosaan jika ditinjau dari jenis kelamin, dengan hasil nilai mean perempuan
lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki, dengan perbandingan 77,01 banding
72,77 .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar