Senin, 21 Mei 2012

Pengaruh One Stop Service (OSS) terhadap Kepuasan Pasien Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)


Pasien adalah orang yang karena kelemahan fisik atau mentalnya
menyerahkan pengawasan dan perawatannya, menerima dan mengikuti
pengobatan yang ditetapkan oleh tenaga kesehatan. Untuk itu dibutuhkan
pelayanan yang efektif dan efisien yaitu One Stop Service, sebagaimana
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 63/ KEP/ M.PAN/
7/ 2003. Kualitas pelayanan merupakan faktor puas atau tidaknya pasien. IGD di
RSUD Ulin Banjarmasin ini, menerapkan OSS pada Februari 2007. Dikarenakan
kepuasan pasien berbeda-beda, maka diperlukan penelitian lebih lanjut. Dari sini
penulis terinspirasi meneliti tentang “Pengaruh One Stop Service (OSS) terhadap
Kepuasan Keluarga Pasien Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin ”.
Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengukur tingkat kepuasan keluarga
pasien sebelum diterapkannya OSS, (2) untuk mengukur tingkat kepuasan
keluarga pasien sesudah diterapkannya OSS, (3) untuk mengetahui perbedaan
pengaruh kepuasan keluarga pasien yang sebelum dan sesudah adanya OSS dan
(4) untuk mengetahui pengaruh OSS terhadap kepuasan keluarga pasien.
Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian kuantitatif dengan
metode eksperimen. Sampel diambil dari seluruh populasi yang pernah
mengalami pelayanan di IGD pada Februari 2007 sampai dengan Maret 2009,
yaitu 25 orang. Dari sini kami memperoleh banyak data pasien, dan yang kami
ambil adalah pasien yang mengalami minimal 2 kali pada saat itu. Pengambilan
data menggunakan angket, dilengkapi dengan wawancara, observasi dan
dokumentasi. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
bantuan SPSS versi 12 for windows. Metode analisis yang digunakan adalah
analisis compare means paired sample t test.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, dapat diketahui bahwa
kepuasan keluarga pasien sebelum adanya One Stop Service, 19 orang (76%)
pada kategori sedang, 4 orang (16%) pada kategori tinggi dan 2 orang (8%) pada
kategori rendah. Sedangkan kepuasan keluarga pasien setelah adanya One Stop
Service terbanyak pada posisi sedang dengan jumlah 12 orang (48%), tinggi
dengan 8 orang (32%) dan rendah 5 orang (20%). Dari uji compare means paired
sample t-test dengan menggunakan bantuan SPSS 12 for windows didapatkan
hasil thitung lebih besar dari ttabel (16,010 > 4,303). Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh One Stop Service terhadap kepuasan keluarga pasien. Maka
hipotesis yang berbunyi: ”Adanya Pengaruh yang Signifikan One Stop Service
terhadap Kepuasan keluarga Pasien” diterima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar