Senin, 21 Mei 2012

Hubungan antara Model-Model Coping Stres dengan Tingkat Stres pada Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) ______________ 136


Kemampuan untuk mengatasi masalah pada tiap orang tentu berbeda-beda.
Kemampuan mengatasi masalah atau dengan kata lain upaya mental atau perilaku
dalam menguasai, mentoleransi atau mengurangi efek suatu situasi atau kejadian
yang penuh tekanan inilah yang disebut dengan Coping Stres. Lazarus dan
Folkman (1984) membagi Coping menjadi dua yaitu Problem Focused Coping
dengan Emotional Focused Coping. Penelitian Wilman (2005) menyebutkan
bahwa ada perbedaan derajat stres antara orang yang mempunyai kecenderungan
Problem Focused Coping dan Emotional Focused Coping . Pattel membagi
tingkat stres menjadi tiga yaitu Too Little Stres, Too Much Stres, dan Breakdown
Stres Meski Wilman telah menjukkan adanya perbedaan derajat stres pada
penggunaan dua model coping tersebut namun penelitian tersebut dilakukan pada
orang dewasa. Lalu bagaimanakah hubungan model coping pada mahasiswa baru
(yang notabene belumllah bisa dikatakan dewasa)terhadap tingkat stres?
Maka dari itu jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif
dengan cara menyebarkan angket pada semua populasi. Hasil penelitian akan
dianalisis lalu kemudian diinterpretasi.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tidak ada hubungan problem
coping stres dengan too little stres(stres tingkat rendah, terdapat hubungan
problem focused coping dengan too much stres (stres tingkat sedang), terdapat
hubungan problem focused coping dengan breakdown stres(tingkat stres tinggi)
Sedangkan pada emotional focused coping didapatkan adanya hubungan too little
stres (stres tingkat rendah) sedangkan emotional focus coping hubungan too much
stres (stres tingkat sedang) terdapat hubungan yang tinggi, akan tetapi berbeda
dengan yang dua tingkat stres diatas, emotional focused coping tidak mempunyai
hubungan terhadap breakdown stres(tingkat stres tinggi).
Untuk mencapai tujuan mahasiswa dengan prestasi yang bagus dengan
meminimalisir tingkat stres maka diharapkan Ketika menghadapi masalah dengan
tingkat stres too little stres(stres tingkat rendah) dan too much stres (stres tingkat
sedang) disarankan bagi mahasiswa lebih menguntungkan menggunakan
emotional focus coping . Ketika menghadapi breakdown stres(tingkat stres
tinggi) lebih menguntungkan menggunakan problem focused coping. Akan tidak
menguntungkan jika seseorang menghadapi breakdown stres(tingkat stres tinggi)
sementara ia menggunakan breakdown stres(tingkat stres tinggi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar