Minggu, 20 Mei 2012

Tradisi Do’a Setelah Sholat Fardhu Dan Kesehatan Mental Santri Putra (Penelitian Kasus Di Pondok Pesantren Daruttauhid- ______________) 113


Do’a adalah salah satu bentuk ritual dalam agama islam yang dikenal
sebagai senjata dan otaknya ibadah. Hadits riwayat Hakiem dan Abu Ya’la (Do’a
itu adalah senjatanya orang mu’min, tiangnya agama serta cahaya bagi langit
dan bumi). Dalam berdo’a hendaknya mengutamakan waktu- waktu berdo’a yang
mustajab seperti berdo’a setelah sholat fardhu yang dijadikan sebagai redaksi
dalam penelitian ini.karena dengan berdo’a diwaktu tersebut akan lebih didengar
dan dikabulkan oleh Allah SWT.
Pelaksanaan Do’a setelah sholat fardhu tampak sangat kental dilaksanakan
di pondok pesantren Daruttauhid- ______________ yang sudah mentradisi sejak berdirinya
pondok sampai sekarang. Konsepsi pola pelaksanaan Do’a setelah sholat fardhu di
pondok pesantren Daruttauhid- ______________ tampak berbeda dengan konsepsi yang
pada umumnya berlaku di pondok pesantren lain, hal ini tampak dari prosedural
dan operasional pelaksanaannya yang mana di pondok pesantren Daruttauhid-
______________ pelaksanaan do’a setelah sholat fardhu dipimpin oleh santri senior yang
telah ditugaskan, di”Amini” oleh segenap makmum secara serentak, dan materi
do’a yang didasarkan pada kitab saku ”Petikan Dzikir dan Do’a Nabi Muhammad
SAW” karangan Ust. Abdullah Awad Abdun (Almarhum).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi dari Do’a setelah
sholat fardhu terhadap kesehatan mental santri putra di pondok pesantren
Daruttauhid- ______________
Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan Deskriptif Kualitatif melalui
teknik Studi kasus dengan dua orang santri yang berlatarbelakang pendidikan dan
latar belakang keluarga yang kontras berbeda satu sama lain hal ini dimaksudkan
sebagai upaya perolehan data yang lebih beragam dan saling melengkapi guna
pencapaian visi penelitian.
Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Wawancara mendalam (Indepth interview), Pengamatan terlibat
(Participant Observation), dan Dokumentasi sebagai pengumpul data sekunder.
Konsepsi hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya santri
berdo’a setelah sholat fardhu maka akan dapat meningkatkan kerukunan,
solidaritas tinggi, ketenangan jiwa, mawas diri, bertanggung jawab, kedisiplinan
diri, tawadhu’, dan membatu meringankan masalah psikosomatis Kontribusi do’a
setelah sholat fardhu tersebut lebih dikarenakan sebagai implikasi dari adanya
aspek psikologis dari do’a itu sendiri diantaranya aspek Auto-Sugesti (Hipnosis),
aspek relaksasi otot, aspek relaksasi kesadaran indera, aspek katarsis, sarana
pembentukan kepribadian, perasaan kebersamaan, terapi lingkungan, aspek
pengalihan perhatian dan aspek pemecahan masalah (problem solving

Tidak ada komentar:

Posting Komentar