Sabtu, 19 Mei 2012

Seksualitas Hermafrodit; Telaah Kepribadian dari Perspektif Psikoanalisis 102


Kehidupan masyarakat pada abad ini, berjalan dan berubah lebih cepat dari sebelumnya. Tetapi pandangan masyarakat akan keberadaan hermafrodit atau yang tidak sama (kalau tidak laki-laki, iya perempuan !) dinafikan keberadaannya dan cenderung di lecehkan. Meskipun, hermafrodit berusaha menyesuaikan diri dengan lingngkungan sekitar dan coba berinteraksi secara wajar untuk diakui eksistensinya.
Individu yang memiliki orientasi seks tertentu yang disebabkan oleh faktor biologis biasanya disebut gay, lesbian, biseksual, hermafrodit atau kata lainnya bersifat kodrati. Dalam hal ini tidak ada keputusan (judgment) apa-apa, kecuali melihatnya dalam perspektif kekuasaan Tuhan, kecuali ada temuan baru yang mampu memengaruhi susunan hormonal seseorang sehingga orientasi seksnya berubah. Demikian juga orientasi seks yang disebabkan oleh faktor nonbiologis, misalnya sosial, budaya, politik, ataupun lainnya, maka ini sama dengan gender.
Dalam penelitian hendak mengetahui kepribadian dan orientasi seksual seorang hermafrodit. Bagaimana menghadapi realita yang terjadi di masyarakat, komunikasi dan proses interaksi individu dengan masyarakat dan lingkungannya. Selain itu sebuah pilihan orientasi seksual yang dijalani dan serta pemenuhan terhadap hasrat seks yang melanda.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah fenomenologi, karena dipandang sebagai pendekatan yang mampu memberikan pemahaman secara komprehensip tentang kasus hermafrodit. Alat penelitian yang digunakan adalah Ro sedangkan wawancara dan observasi digunakan sebagai data pendukung. Ro dianggap mumpuni karena selain bisa mengungkap kepribadian secara umum juga dapat mengungkap aspek intelektual, aspek fungsi ego dan emosional.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Psikoanalisa dan kepribadian Rorschach. Digunakan teori ini karena dinggap mampu untuk mengetahui kepribadian hermafrodit. Pembahasan penelitian tidak melakukan diskusi terlalu jauh dengan teori karena peneliti beralasan bukan untuk mengetahui benar dan relevannya teori tetapi untuk mengungkap, menganalisa dan menjelaskan hasil berdasarkan fakta lapangan.
Dari hasil penelitian diperoleh, subjek sering memberikan respon jawaban seksual dan organ-organ seksual dalam setiap kartu yang diberikan diikuti original (O) jawaban, antara jawaban O (original) dan P (popular) yang keluar lebih banyak O dengan perbandingan; tujuh untuk jawaban P dan 16 kali terdapat
jawaban O dari total 23 respon yang diberikan. Menunjukkan ada kelainan dalam diri subjek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar